Seuntai kasih yang tersisa, akankah menjadi terkoyak?
Lalu menghilang? Dan musnah ...

KASIH YANG TERKOYAK

By. Dewy Rose

Menanti bias mentari di antara waktu fajar
Namun ...
Hanya butiran embun kujumpai di sana
Kemanakah wajah sang kekasih yang kian lindap dalam khayal? 
Apakah rindu itu telah memudar
Ataukah ...
Benar-benar musnah? 
Haruskah ku berburu dan mencumbu semu? 
Sedangkan rasa itu kian berada pada titik nadir
Dan pada akhirnya 'kan punah jua
Lesap! 
Laksana pagi terhalang halimun 
Dalam gelapnya malam! 
Mendung ini telah melanda 
Serupa malam tanpa bintang
Kian pekat dalam gulita
Sudah! 
Ya, sudahlah
Kubingkai saja semua memori ini
Agar bisa indahnya dapat dinikmati 
Suatu saat nanti! 
Yakinlah, suatu saat nanti


Terima kasih kerinduan
Dahulu
Ya, dahulu kau pernah singgah
Menghias senyum pada wajah senduku
Memberi binar pada netra indah 
Walau hanya sekejap
Bak lukisan alam dengan panoramanya nan rupawan
Seindah pelangi senja selepas basah membilas bumi
Atau
Pada wajah malam berlapis keemasan di wajah purnama 
Namun
Semua kini telah usai
Seperti pagi ini
Menanti mentari di antara rinai hujan yang telah reda
Hingga
Tiada lagi jeda itu 
Yang menapaki resah tanpa buaian
Serta gelisah menanti balasan


Selamat jalan kerinduan yang kian perdu
Selamat tinggal balutan asmara yang pernah menggelora
Pada seuntai kasih yang terkoyak
Hingga nanti kita akan menemukan yang sejati
Pada kehidupan yang hakiki
Tanpa rasa itu
Di sana!

Bekasi, 24 Februari 2018
06:06

Komentar

Postingan populer dari blog ini

D A N By. Dewy Rose.